banner

Rabu, 14 Maret 2012

Manusia dan Cinta Kasih

Verse 1 :

Peduli sesama tengok di luar sana

Gali darma dengan derma pada sosok merana

Lemah tak berdaya bertahan hindari binasa

Pasrah berserah seraya berjalan akhiri masa

Mungkin bagimu mudah tersenyum atau tertawa lepas

Namun disana banyak jiwa yang bahkan sulit untuk bernafas

Terkulai lemas menahan sakit yang perih

Terurai lepas jalinan timbulkan jenjang kasih

Sudah selayaknya kita manusia saling membantu

Tunjukkan jalan keluar bagi yang temui jalan buntu

Gotong royong dan coba untuk saling memahami

Makin indah taman kala banyak bunga bersemi

Berbagi itu indah takkan habis kau punah

Pagi yang cerah tuk bangkitkan jiwa yang menyerah

Tak mudah mengalah pasrah dengan keadaan

Mungkin terasa berat karena baru permulaan

Chorus :

Saat dunia damai kebaikan bersemai

Alunan indah bagaikan deru ombak di pantai

Lelah terlepas beban terhempas

Tak ada lagi jiwa yang merasakan cemas

Verse 2 :

Tuhan ciptakan manusia dengan rasa cinta

Saat gelap mencekam jadikanlah pelita

Penerang penghalang pandang hati yang buta

Agar sang penguasa peduli rakyat jelata

Ketika raja telah mampu berlaku adil

Hingga tak ada lagi rakyat yang kedinginan menggigil

Hilang semua jenjang perang tak lagi datang

Terbentang kasih sayang sedih pun berganti senang

Indah dunia saat itu semua jadi realita

Nikmat terasa ucap syukur pada Sang Pencipta

Kala semua emosi dapat teratasi

Amarah kini tak lagi mendominasi

Tergambar garis senyuman di raut muka

Hapus memar luka beserta guratan duka

Hamba sahaya seolah sejajar dengan paduka

Retorika dari slogan Bhineka Tunggal Ika

Verse 3:

Bila kearifan telah terpegang oleh pemimpin

Hilang jenjang antara si kaya dan si miskin

Implementasi Pancasila bukan hanya fiksi

Argumentasi narasi deklarasi jadi dedikasi

Loyalitas tanpa batas tak keras namun tegas

Lekas berantas keangkuhan pun terlepas

Puas kala tak ada lagi yang menderita

Siluet hitam kehidupan hanya jadi cerita

Analogi memudar seiring runtuhnya tipologi

Persepsi manipulasi propaganda tiada lagi

Berakhir disambiguitas jelas tanpa ambigu

Tak ada lagi yang berjalan sembari mengangkat dagu

Setara semua tak perlu perantara

Diantara belantara kini ada lentera

Negeri impian yang dulu hanyalah miniatur

Kan terwujud bila ada pembenahan terstruktur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar