banner

Selasa, 18 Maret 2014

Kutipan dan Catatan Kaki




·         Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a.      Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.
b.      Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
à Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
à Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).

Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Berikut ini adalah penjelasannya:
a.      Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambil tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan yang kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
b.      Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
·         Contoh Kutipan
·        
Berikut contoh dari kutipan langsung:
1.      Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).
2.      Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
3.      Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
Berikut contoh dari kutipan tidak langsung:
1.      Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
2.      Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3).

·         Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi.
Sistematika penulisan catatan kaki:
1.      Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2.      Catatan kaki diketik berspasi satu.
3.      Diberi nomor.
4.      Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5.      Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6.      Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7.      Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8.      Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9.      Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
10.  Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11.  Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
12.  Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
Tujuan pembuatan catatan kaki:
a.      Catatan kaki dicantumkan untuk memenuhi kode etik yang berlaku
b.      Dapat juga sebagai penghargaan terhadap orang lain yang mungkin berjasda dalam penulisan tersebut.
c.       Dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan yang dipergunakan dalam teks.
Artikel dan  makalah pendek (kurang dari sepuluh lembar) yang tidak menggunakan catatan kaki dapat menggunakan data pustaka dalam teks. Pemikiran yang mendasari penulisan demikian, antara lain:
1.      Artikel lazim dimuat di surat kabar dan majalah popular.
2.      Ruang untuk menuliskan catatan kaki dan bibliografi terbatas.
3.      Penulis cenderung  menggunakan ragam  popular, dan lain sebagainya.
Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan pendek, misalnya artikel di surat kabar. Data pustaka dapat  ditempatkan pada awal kutipan (saduran) dan  dapat  pula pada  akhir kutipan (saduran). Datapustaka yang dituliskan : pencipta ide, penulis buku, nama buku, tahun dan halaman.

·         Contoh Catatan Kaki
    1 Sidi Gazalba, Maut: Batas Kebudayaan dan Agama (Jakarta: Penerbit Tintamas Indonesia, 1972), 100
    2. Ibid. 150
    3 Soerjono Soekanto, “Tanggung Jawab Perdata dan Pembantu Dokter,” Kompas, 12 November 1981.
    4 Sidi Gazalba, Op.Cit., 200
    5 Loc. Cit.
Keterangan:
1.      Catatan kaki pertama, buku bersangkutan baru pertama kali dikutip, dan kutipan itu diambil di halaman 100.
2.      ibid. = ibidem — buku dan pengarang yang sama, artinya halaman 150 dan karya yang sama pada nomor satu. lni dilakukan bila buku pada catatan kaki pertama perlu dikutip lagi di halaman 150- nya (catatan kaki kedua).
3.      Jika sesudah itu karangan lain perlu dikutip, maka perlu dibuat catatan kaki selengkapnya seperti catatan kaki pertama.
Jika kemudian buku dalam catatan kaki pertama perlu dikutip lagi, maka catatan kaki perlu dibuat seperti catatan kaki keempat.
4.      Op.Cit., hlm.200. artinya Opus Citatum, yakni halaman 200 dari sebuah buku/karya yang telah dikutip sebelumnya (dalam hal ini bukunya Sidi Gazaiba).
5.      Bila kutipan yang menyusul kemudian diambil dari karya dan halaman yang sama seperti pada kutipan terakhir (catatan kaki yang keempat), maka catatan kakinya cukup disingkat dengan Loc.Cit. (Loco Citato), artinya di kutip di tempat yang sama.

·         Perbedaan Kutipan dan Catatan Kaki
Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi pada catatan kaki harus menunjuk dengan tepat tempat dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu selain pengarang dan judul.
Kutipan dan catatan kaki memiliki fungsi penggunaan yang sama yaitu sebagai penunjang / pendukung pendapat / pernyataan penulis, namun kutipan hanya digunakan untuk memperkuat pendapat penulis melalui teori – teori yang sudah ada, sedangkan catatan kaki memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai suatu pernyataan orang lain yang digunakan yang diletakkan terpisah dari pendapat penulis.
Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan diletakkan pada diakhir halaman karena tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks. Perbedaan lebih lanjut tentang kutipan dan catatan kaki dapat dilihat pada tabel berikut:
Keterangan
Kutipan
Catatan Kaki
Gambaran Umum
Memberikan referensi singkat teori/pendapat yang digunakan penulis
Memberikan referensi dan penjelasan lebih lanjut tentang teori/pendapat yang digunakan penulis
Unsur penulisan 
(umum)
(1) Nama belakang pengarang. 
(2) Tahun penerbitan
(3) Nomer halaman.
(1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.). (2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.  (3) Nama atau nomor seri, kalau ada.  (4) Data publikasi
(a) Jumlah jilid, kalau ada.
(b) Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis.
(c) Nama penerbit, diikuti koma di antara.
(e) Tahun penerbitan. tanda kurung.
5) Nomor jilid kalau perlu.
Letak penulisan
Keterangan kutipan diletakkan di setiap akhir kutipan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks dengan penomoran. Keterangan referensi diletakkan di bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab dengan memberi batas garis.


Sumber: