·
Pengertian Esai.
Esai adalah
suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang
coba dinilainya. Dalam jagad penulisan, esai sastra adalah salah satu bentuk
karya tulis yang marak diciptakan oleh berbagai kalangan sastra. Di bawah ini
pengertian esai menurut beberapa ahli:
1. Menurut H. B.
Jassin (Sang Paus Sastra).
Esai adalah
uraian yang membicarakan bermacam ragam, tidak tersusun secara teratur tetapi
seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran. Dalam esai terlihat keinginan, sikap
terhadap soal yang dibicarakan, kadang-kadang terhadap soal yang dibicarakan.
Pengertian esai sebagai karangan yang sedang panjangnya, yang membahas
persoalan secara mudah dan sepintas lalu dalam bentuk prosa.
2. Menurut
Soetomo.
Esai adalah
sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah yang kebetulan menarik perhatian
untuk diselidiki dan dibahas. Pengarang mengemukakan pendiriannya, pikirannya, cita-citanya
dan sikapnya terhadap suatu persoalan yang disajikan.
3. Menurut
KBBI.
Esai adalah
karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan tentang sesuatu
masalah dari sudut pandang pribadi penulis secara lugas dan sepintas.
·
Bagian Esai.
Sebuah esai
dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, pendahuluan yang berisi latar
belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang
subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. Kedua, tubuh esai yang
menyajikan seluruh informasi tentang subyek. Ketiga, adalah bagian akhir yang
memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari
tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai
oleh si penulis.
·
Tipe Esai.
Ada enam tipe esai, yaitu:
1. Esai
Deskriptif.
Esai jenis
ini dapat menuliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian
pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan
sebagainya.
2. Esai Tajuk.
Esai jenis
ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi
khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut
terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar
tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan
nama penulis.
3. Esai
Cukilan Watak.
Esai ini
memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan
individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat
mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis
tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari
kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4. Esai
Pribadi.
Esai ini hampir
sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh
pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan, “Saya adalah
saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya
tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5. Esai
Reflektif.
Esai
reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan
dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting
berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat
manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
6. Esai
Kritik.
Dalam esai
kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan,
tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang
seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra
disebut kritik sastra.
·
Esai Pribadi.
Nama saya
Dhimas Prajaya, lahir di Jakarta pada tanggal 28 Juli 1990. Saya anak kedua
dari tiga bersaudara. Kami sekeluarga tinggal di Narogong, Bekasi Timur. Ayah saya
merupakan seorang pegawai swasta, dan ibu saya bekerja menjadi wiraswasta.
Sejak kecil saya tinggal di kota Bekasi. Menempuh pendidikan dari TK (Taman
Kanak-kanak) hingga SD (Sekolah Dasar) kelas 4 di SDN Bojong Rawalumbu 6 di
kota Bekasi. Kemudian saya pindah ke SDN Wates V di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di kota Yogyakarta saya tinggal bersama kakek dan nenek saya. Setelah lulus SD
saya masuk ke SLTP N 1 Wates, ini merupakan sekolah favorit di kota tersebut.
Selanjutnya saya melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas di SLTA N 2
Wates. Saya lulus SLTA di tahun 2008. Saya kembali lagi ke kota Bekasi karena
pada tahun pertama saya mendaftar SNMPTN untuk seleksi masuk Perguruan Tinggi
Negeri namun tidak ada yang lolos. Saya beristirahat setahun, pada tahun kedua
saya mengikuti tes masuk Ujian Mandiri di Universitas Jendral Soedirman. Namun
saya tidak lolos tes juga. Kemudian di tahun ketiga setelah saya lulus saya
membuka sebuah usaha toko kue di Cikarang. Setelah 6 bulan merintis usaha kue
tersebut, saya akhirnya dapat memiliki karyawan kepercayaan sehingga pada tahun
2011 saya meninggalkan toko tersebut dan melanjutkan kuliah saya di Universitas
Gunadarma. Saya mengambil jurusan Sistem Informasi karena saya memang tertarik
pada bidang teknologi. Ketertarikan saya pada dunia komputer sudah ada sejak
saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Saya
merupakan tipe pribadi yang cenderung pendiam, karena saya tidak terlalu suka
berbicara dengan orang yang tidak saya kenal dekat dan saya tidak suka
menghabiskan waktu saya untuk hal yang kurang penting. Saya merupakan tipe
orang yang keras dan memegang teguh sebuah prinsip hidup yang saya yakini.
Sehingga menurut teman saya, saya orang yang terlalu serius. Saya memang selalu
serius dalam melakukan apapun dalam hidup saya. Karena jika kita tidak serius,
menurut saya hasilnya akan kurang maksimal. Saya merupakan tipe pekerja keras,
dan saya mampu mengerjakan tugas-tugas yang orang lain anggap monoton dan
membosankan. Kelemahan saya adalah kurangnya respon untuk melakukan tindakan
spontan, karena apa yang saya lakukan harus saya pikirkan terlebih dahulu
masak-masak. Oleh karena itu saya cenderung jarang bermain-main. Saya merupakan
ahli strategi yang baik, sehingga saya seringkali memimpin teman-teman saya
dalam sebuah ekspedisi, atau kegiatan lainnya. Saya juga senang bermusyawarah
untuk mencapai mufakat demi kesenangan semua pihak. Saya juga tidak gampang
menyerah dalam hal menggapai apa yang saya inginkan. Saya akan mengejar mimpi
saya demi membahagiakan keluarga saya, dan membalas budi kepada orang-orang
yang pernah menolong saya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar