Teori penawaran dan permintaan dalam
ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para
calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan
digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini
sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta
interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi
berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam
suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
Model ini mengakomodasi kemungkinan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah
keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran
dari permintaan atau penawaran.
·
Pengertian
penawaran.
Penawaran adalah jumlah barang atau
jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga,
dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
1.
Harga
barang itu sendiri.
2.
Harga
sumber produksi.
3.
Tingkat
produksi.
4.
Ekspektasi/perkiraan.
·
Pengertian
permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau
jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga,
dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
1.
Harga
barang itu sendiri.
2.
Harga
barang lain yang berkaitan.
3.
Tingkat
pendapatan.
4.
Selera
konsumen.
5.
Ekspektasi/perkiraan.
·
Penentuan
Harga Keseimbangan
Masalah harga berhubungan dengan
barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah
perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena
itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar
tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme
pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan
kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka
harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan
kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama
besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini
akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga. Atau dapat dilihat dalam kurva berikut ini :
Pada kurva diatas bahwa tercapai titik pertemuan/ekuilibrium
(kesepakatan harga) antara garis Penawaran (Supply) dan garis permintaan
(Demand).
·
Pergeseran
Harga Keseimbangan
1) Pergeseran harga
keseimbangan saat terjadi perubahan permintaan
Ketika terjadi perubahan (naik atau
turun) permintaan, maka akan tercapai kesepakatan harga baru. Seperti terlihat
pada kurva berikut :
Sebagai contoh, D adalah permintaan yang saat ini sedang
terjadi, dan D’ adalah perkiraan permintaan yang terjadi di masa depan. Dari
kurva tersebut terlihat bahwa tingginya tingkat permintaan akan berpengaruh
pada naiknya harga.
2) Pergeseran harga keseimbangan saat terjadi perubahan
penawaran
Ketika terjadi perubahan (naik atau
turun) penawaran, maka akan tercapai kesepakatan harga baru. Seperti terlihat
pada kurva berikut :
Sebagai contoh, S adalah penawaran yang saat ini sedang
terjadi dan S’ adalah perkiraan penawaran yang terjadi di masa depan. Dari
kurva tersebut terlihat bahwa rendahnya tingkat penawaran akan berpengaruh pada
turunnya harga.
·
Contoh
Kasus Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran.
Pada akhir-akhir ini harga bawang di
Indonesia melonjak naik di atas harga normalnya Rp. 25.000,-/kg melambung
hingga menggapai Rp. 100.000,-/kg. Suatu hal yang tidak masuk akal karena harga
bawang yang notabene termasuk dalam kategori bumbu masakan malah lebih mahal
dari harga daging atau sayuran lainnya. Hal ini disebabkan karena jumlah barang
yang sedikit sedangkan permintaan masyarakat sangat banyak. Sehingga bawang di
pasaran menjadi langka dan harga melambung naik seperti pada teori permintaan
dan penawaran yand digambarkan pada kurva di atas.
Karena harga bawang yang sangat
mahal, maka konsumen seperti para ibu rumah tangga pastinya akan melakukan
penawaran pada sang produsen atau dalam kasus kali ini adalah penjual bawang di
pasar. Dengan begitu akan terjadi penentuan harga permintaan dan penawaran
sampai kedua belah pihak mendapatkan kesepakatan.
·
Perilaku
Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan
aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian,
penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk
membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah
(low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pemahaman akan perilaku konsumen
dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang
sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat
perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen
dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan
mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran,
pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya
tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social
marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap
konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih
cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam
pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya
agar dalam penjualan produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar
tersebut.
·
Proses
pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan
pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan
keputusan, yakni:
1.
Pengenalan
masalah (problem recognition).
Konsumen akan membeli suatu produk
sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan
masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.
Pencarian
informasi (information source).
Setelah memahami masalah yang ada,
konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi
dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang
lain (eksternal).
3.
Mengevaluasi
alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai
macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya.
4.
Keputusan
pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi
beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan
pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian
dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal
lain yang perlu dipertimbangkan.
5.
Evaluasi
pasca-pembelian (post-purchase evaluation).
Merupakan proses evaluasi yang
dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan
pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi
apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan
dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai
dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek
produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas
jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan
permintaan konsumen pada masa depan.
·
Faktor-faktor
yang memengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang
relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1.
Motivasi
(motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.
Persepsi
(perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau
kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap
rangsangan tersebut.
3.
Pembentukan
sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang
yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.
Integrasi
(integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan
respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk
membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak
membeli produk tersebut.
· Contoh Perilaku Konsumen.
· Contoh Perilaku Konsumen.
Pada gambar
di atas terlihat seorang bapak-bapak mencium durian yang hendak ia beli.
Perilaku tersebut termasuk dalam perilaku konsumen dalam hal pemilihan barang
yang ingin dibeli. Dalam hal ini termasuk di golongan barang berharga jual
rendah (low-involvement) maka proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
mudah, tidak sesulit apabila ingin membeli sesuatu yang berharga mahal. Keputusan
pembelian (purchase decision) yang membuat konsumen akan mengevaluasi beberapa
alternatif strategis yang ada, misalkan penawaran harga barang. Dan juga karena
faktor Integrasi (integration) atau perasaan suka konsumen yang akan mendorong
seseorang untuk membeli atau tidak membeli barang tersebut
·
Perilaku
Produsen.
Produsen dan Fungsi Produksi
Produksi adalah usaha menciptakan dan
meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang
menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen.
Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam
faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
a.
Alam.
Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang
tambang.
b.
Tenaga
kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan
dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan
keahlian.
·
Fungsi
Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi
antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi
jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam
cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan
berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti
dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan
penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai
berikut:
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan
(quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa
bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut
pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan
mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik
bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya
berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan
untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari
keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari
dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal
sebagai berikut :
1.
Perencanaan.
Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis,
serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut.
2.
Pengorganisasian.
Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan
perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
3.
Pengarahan.
Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak
buahnya.
4.
Pengendalian.
Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja
tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.
Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan
penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal
ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa
mengurangi produksi output yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau
Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang
dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ
dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya
penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya,
tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total
inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat
persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga
mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.
Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.
Barang
yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat
permintaan.
2.
Selama
produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat
produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.
Selama
berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan
selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan
jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable
dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Biaya-biaya
yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang
disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.
Biaya-biaya
yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut
biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya
yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin
tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1.
Biaya
fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2.
Biaya
modal (opportunity cost of capital)
3.
Biaya
keusangan
4.
Biaya
perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.
Biaya
asuransi persediaan
6.
Biaya
pajak persediaan
7.
Biaya
pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.
Biaya
penanganan persediaan, dan sebagainya.
·
Contoh
perilaku produsen.
Produsen adalah orang yang melakukan
kegiatan produksi atau menghasilkan suatu barang. Produsen merubah sumber daya
alam menjadi barang pelengkap kebutuhan hidup manusia. Dan juga mengatur sumber
daya manusia dalam proses produksi tersebut dengan keahliannya. Dengan begitu
produsen harus pintar dalam menentukan selera pasar masyarakat.
Contoh perilaku produsen misalnya
melakukan survey ke masyarakat tentang barang-barang yang sering digunakan.
Atau melakukan sebuah riset tentang barang apa yang paling di cari untuk
membuka peluang usaha dan meraih keuntungan yang besar. Maka dari itu produsen
harus cerdas dalam menentukan langkah-langkah bisnisnya. Produsen atau
pengusaha biasanya akan memiliki trik khusus dalam mengembangkan usahanya.
Apabila dirasa biaya menggaji karyawan lebih mahal daripada menambahkan mesin
produksi. Maka langkah yang digunakan adalah membeli mesin produksi meskipun
awalnya mahal.
·
Gaya
Kepemimpinan.
Kepemimpinan atau leadership
merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan
rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia.
Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Berikut ini menurut para ahli:
1.
Tead;
Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan
pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
2.
Menurut
Young (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau
keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai
tujuan organisasi atau kelompok
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1.
Gaya
Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan.
2.
Gaya
Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah
gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap
ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3.
Gaya
Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam
kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan
tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Kepemimpinan adalah Kombinasi Bakat dan
Ketrampilan, dan secara umum Anda dapat mempelajari Gaya Kepemimpinan dan
sifat-sifatnya. Kepemimpinan adalah
proses belajar tiada henti dalam Pengembangan Diri dan Pribadi Anda. Ada banyak gaya kepemimpinan disekitar
Anda, Cara Kepemimpinan dan Definisinya.
Gayle Lantz, presiden WorkMatters, Inc, sebuah perusahaan konsultan sumber daya
manusia di Birmingham, Alabama, menggunakan Matriks DISC yang sangat populer
sebagai bagian cara mengidentifikasi Gaya Kepemimpinan.
DISC, singkatan dari Dominance (Dominasi),
Influencing (Mempengaruhi), Steadiness (Ketenangan), dan Compliance
(Kepatuhan), menggunakan serangkaian pertanyaan masing-masing untuk empat
jawaban sesuai Kategori DISC. Responden menunjukkan gaya yang paling menonjol
dari mereka sendiri. Lantz mengatakan ia biasanya melihat empat gaya inti
kepemimpinan muncul dari penilaian tersebut. Setiap Individu sering cenderung
memiliki kombinasi gaya, masing-masing dengan Kekuatan dan Kelemahan sendiri.
Untuk mendapatkan hasil terbaik pada
Tim Pendukung Anda, sangat penting untuk memiliki keseimbangan gaya yang
berbeda dan menghargai gaya lain. Carilah gaya Anda sendiri dalam empat jenis
Tipe Kepemimpinan.
1.
Conduktor
(Pengarah).
Adalah contoh bentuk Kepemimpinan
Langsung, dengan tingkat urgensi yang stabil dan fokus pada hasil. Konduktor
selalu ingin menang, dan sering membuat keputusan yang cepat untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif. Gaya Tegas dan Keras kepemimpinan ini mendorong
perubahan, Menghargai ide-ide baru, dan Tidak Takut konfrontasi. Akibatnya,
seorang dengan Gaya Konduktor cenderung untuk menyelesaikan sesuatu.
Perhatian: Bahwa seorang Konduktor
dapat dicirikan sebagai orang yang Sulit atau Egois. Ketidaksabaran dan
Keinginan untuk bergerak maju dengan cepat dapat menyebabkan keputusan Impulsif
atau Kesalahan. Lantz memperingatkan konduktor untuk mengambil napas, dan tidak
mengharapkan orang lain untuk selalu bekerja pada kecepatan yang sama.
2.
Influencer
(Pengaruh).
Jika Anda memiliki Rasa Optimis,
Motivatif, Orientasi Komunikasi dalam tim Anda, kemungkinan Anda telah
menemukan Gaya Influencer. Para pemimpin tipe ini biasanya Antusias dan Selaras
dengan orang lain di sekitar mereka. Mereka suka Membantu dan Memotivasi orang
lain dan Kemampuan Alami untuk melakukannya.
Catatan: Seorang Influencer mungkin
terlalu Bertele-tele dan Kesulitan untuk tetap Fokus. Juga tidak Teratur dan
mudah dipimpin oleh orang lain. Menurut Lantz, seorang influencer harus
berhati-hati untuk tidak membiarkan hubungan mereka dan ketakutan membuat
keputusan yang baik.
3.
Supporter
(Pendukung).
Mantap dan Tak Terusik, gaya seorang
pendukung cenderung bagai lem yang mengikat tim mereka bersama-sama. Sulit
untuk membuat mereka kehilangan kesabaran mereka dan mereka cenderung sangat
loyal kepada orang di sekitar mereka. Mereka sabar, dapat diandalkan dan
menciptakan rasa tenang dan stabilitas.
Hati-hati: Mereka dapat terperosok
dalam keragu-raguan dan ketidakpuasan karena Sikap dan Sifat yang sama dalam
Tim. Karena mereka tidak menyukai konfrontasi, mereka dapat menghindari situasi
di mana itu tak terelakkan.
4.
Analyzer
(Penganalisa).
Seorang yang Cerdas (Smart) dan
Analitis dengan kecenderungan untuk mengikuti aturan, seorang Penganalisa
adalah pemimpin yang detail dan mengajukan pertanyaan komprehensif dan selalu
memastikan Kualitas dan Akurasi. Langkah mereka biasanya lebih lambat
dibandingkan jenis pemimpin lain, tetapi pekerjaan akan dilakukan dengan benar
sejak pertama kalinya.
Hati-hati: Seorang Pemimpin Analyzer
dapat menderita “Kelumpuhan Analisis,” membiarkan Perfeksionisme dan menghambat
pengambilan keputusan yang efektif. Mereka mungkin takut akan kesalahan atau
kritik terhadap pekerjaan mereka, sehingga mereka ingin memastikan bahwa mereka
memiliki semua informasi sebelum bergerak maju dan memutuskan. Mereka dapat
dianggap sebagai mengelola hal remeh atau rewel, dan harus disadarkan ketika
intervensi berlebihan dibanding mengambil tindakan atau keputusan.
Kekuatan dan Kelemahan Kepemimpinan Anda adalah Bentuk Sejati
Anda dalam Kepemimpinan, kedua hal ini perlu disikapi dengan Bijaksana agar
Proses Belajar Anda berlangsung Konsisten.
Proses Belajar akan terjadi terus menerus selama adanya Perubahan
Lingkungan dan tidak ada yang salah dengan Tipe Kepemimpinan Anda berdasarkan
Kategori D-I-S-C.
·
Contoh
gaya kepemimpinan.
Apabila saya terpilih sebagai
pemimpin. Saya lebih suka gaya kepempinan Analyzer (Penganalisa) karena apa
yang akan saya ambil atau putuskan adalah hasil buah pikir saya matang-matang
sebelumnya sehingga keputusan yang diambil tidak tergesa-gesa dan benar-benar
tepat sasaran. Seperti kata pepatah jawa “Alon-alon asal kelakon”, menurut saya
pepatah ini bukan bermaksud agar dapat bermalas-malasan tapi makna sebenarnya
adalah agar sesuatu yang ingin diputuskan harus dengan cermat meskipun memakan
waktunya yang lebih lama namun dapat meminimalisir kesalahan.
Saya juga akan menerapkan model
kepemimpinan demokratis karena akan membuat tim semakin kompak dan tidak
menciptakan kesenjangan antara pemimpin dan bawahan yang dipimpin. Setiap ada
permasalahan turut mengikutsertakan bawahan sebagai rekan kerja atau partner
sehingga kerja menjadi lebih mudah dan bisa terselesaikan secara efektif dan
efisien.
Sumber:
·
http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar